Selasa, 02 Oktober 2012

Teks drama Ande Ande Lumut


                Kisah Ande-Ande Lumut ini berasal dari Jawa Timur. Sebenarnya, Ande Ande Lumut adalah nama samaran seorang pangeran yang bernama asli Panji Asmarabangun dari Kerajaan Jenggala. Menurut cerita, Panji Asmarabangun melakukan penyamaran karena ingin mencari  istrinya yang telah pergi meninggalkan istana. Mengapa istri Panji Asmarabangun pergi dari istana? Lalu, berhasilkah Asmarabangun menemukan istrinya? Ikuti kisahnya dalam cerita Ande Ande Lumut  berikut ini.
***
   A
lkisah, di daerah Jawa Timur, berdirilah dua buah kerajaan kembar, yaitu Kerajaan Jenggala yang dipimpin oleh Raja Jayengnegara dan Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Raja Jayengrana. Menurut cerita, dahulunya kedua kerajaan tersebut berada dalam satu wilayah yang bernama Kahuripan. Sesuai dengan pesan Airlangga sebelum meninggal, kedua kerajaan tersebut harus disatukan kembali melalui suatu ikatan pernikahan untuk menghindari terjadinya peperangan di antara mereka.
Raja Jayengrana                               :  Kanda, sesuai dengan pesan Almarhum Baginda Raja Airlangga, kita harus  segera melakukan suatu ikatan pernikahan agar tidak terjadi peperangan.
Raja Jayengnegara          :  Ya, Dinda. Bagaimana kalau anakku, Panji  Asmarabangun kita nikahkan dengan putrimu, Dewi  Sekartaji. Bagaimana, setuju tidak?
Raja Jayengrana                               :  Ya, aku setuju. Kapan kita laksanakan pesta perkawinan mereka?
Raja Jayengnegara          :  Minggu depan saja. Kanda rasa cocok.
Raja Jayengrana                               :  Baiklah kalau begitu. Ayo permaisuriku, kita persiapkan segala sesuatunya untuk pesta minggu depan.
Ratu Kediri                          :  Ya, Kanda. Dinda akan mempersiapkan segala sesuatunya.
Akhirnya pun Panji  Asmarabangun dinikahkan dengan Dewi Sekartaji. Pada suatu ketika, Kerajaan Jenggala tiba-tiba diserang oleh kerajaan musuh.
Pengawal                            :  Baginda Raja.. Baginda Raja..
Raja Jayengnegara          :  Ada apa pengawal? Kok sampe ngos-ngosan begitu? Abis dikejar setan ya?
Pengawal                            :  Ampun, Baginda. Kami cuma ingin memberitahu. Kerajaan musuh menyerang  kita, baginda..
Raja Jayengnegara          :  Apa?? Keterlaluan! Segera persiapkan pasukan kita, dan mari kita bertempur!
Pengawal                            :  Baik, Baginda.
Di saat pertempuran sengit berlangsung, Dewi Sekartaji melarikan diri dan bersembunyi ke sebuah desa yang jauh dari Jenggala.  Untuk menjaga keselamatan jiwanya, ia menyamar sebagai gadis kampung dan mengabdi pada seorang janda kaya raya bernama Nyai Intan. Dan ia diberi nama Klenting Kuning. Ia tinggal bersama ketiga putri Nyai Intan yaitu Klenting Merah, Klenting Ijo dan Klenting Biru.
Sementara itu di pertempuran…
Panji  Asmarabangun     :  Ayo maju kalau berani..ayo!
Musuh                                  :  Sombong sekali kau! Hyatt….
Panji  Asmarabangun     :  Ayo, maju.. Masa baru segitu aja udah KO ?
Musuh                                  :  Seraaaaaang !!!
Panji  Asmarabangun     :  Wah, kalian ternyata tidak sehebat yang kukira. Payah !
Pemimpin musuh            :  Eh, kok malah kabur…?? Ayo anak buahku, kita tidak boleh kalah melawan mereka. Serbu sampai habis!
Panji  Asmarabangun     :  Gimana, masih berani??
Pemimpin musuh            :  Ka..ka..ka….kabuuuuuuuuuuuurrrrrrrrr !!!!
Setelah terjadi pertempuran yang cukup seru, akhirnya Panji Asmarabangun bersama pasukannya berhasil memukul mundur pasukan musuh.
Panji  Asmarabangun     :  Dinda Sekar, dimana kau, Dinda? Di sini nggak ada..di situ juga ngga ada…
Panji  Asmarabangun telah menyusuri seluruh istana tapi Dewi Sekartaji tak kunjung ditemukan. Ia pun sangat sedih karena istrinya telah pergi meninggalkan istana Jenggala dan tidak diketahui keberadaannya.
Panji  Asmarabangun     :  Pengawal…!!
Pengawal                            :  Ampun, Pangeran. Ada apa gerangan Pangeran memanggil hamba?
Panji  Asmarabangun     :  Kalian ku beri tugas untuk mencari istriku, Dewi Sekartaji. Kalian mengerti?
Pengawal                            :  Siap, mengerti.
Panji   Asmarabangun    :  Okelah kalo begitu, bubar jalan !
Pengawal                            :  Satu, dua, satu, dua, tiga, satu, dua, satu…
Suatu sore, ketika Pangeran sedang duduk di pendopo istana, datanglah seorang pengawalnya untuk menyampaikan laporannya.
Pengawal                            :  Ampun, Pangeran. Hamba menghadap. Hamba ingin menyampaikan berita gembira untuk Pangeran.
Panji  Asmarabangun     :  Apa istriku udah ketemu?
Pengawal  1                        :  Ketemu sih belum, Pangeran, tapi saya menemukan seorang gadis yang mirip dengan istri Pangeran di sebuah dusun.
Pengawal  2                        :  Tapi kami ngga yakin, coz dia cuma cewe kampung seorang pembantu yang kerja di rumah janda kaya.
Panji  Asmarabangun     :  Baiklah, terimakasih, pengawal.
Mendengar laporan itu, sang Pangeran pun memutuskan untuk menyamar menjadi seorang pangeran tampan yang sedang mencari jodoh. Keesokan harinya, berangkatlah ia bersama beberapa orang pengawalnya ke Desa Dadapan. Di desa itu, Panji  Asmarabangun menyamar sebagai Ande Ande Lumut dan tinggal di rumah seorang janda tua bernama Mbok Rondo.
Panji  Asmarabangun     :  Pengawal, aku akan mengadakan sayembara untuk mencari jodoh untukku. Segera sebarkan ke pelosok desa. Jangan lupa, gpl, ga pake lama ya..
Pengawal                            :  Sipp boss..
Pengumuman sayembara mencari jodoh itu segera disebarkan ke seluruh pelosok desa. Dalam waktu singkat, berita tentang pelaksanaan sayembara itu tersebar hingga ke desa seberang, desa tempat tinggal Klenting Kuning.
Nyai  Intan                          :  (duduk dan memakai kipas) Aduh, panas banget sich.. Klenting Kuning..Kuning..ambilkan es untukku !!! Cepat dong…      
Klenting Kuning                                :  Iya bu sebentar.. (membawa gelas) Ini bu esnya…
Nyai Intan                           :  Lama banget…ngapain aja kamu? Tidur ya…bermalas-malasan ya…
Klenting Kuning                                :  Ngga kok, saya kan sibuk di dapur, katanya mau makan ayam goreng? Nah, itu lagi saya masakin…
Nyai  Intan                          :  Alahhh..alasan aja kamu..(jalan mondar-mandir) Anak-anakku yang cantik itu dimana? Mana mereka kok tidak kelihatan batang hidungnya? Biasanya mereka jam segini udah berdandan dengan cantik. Siapa tau ada pangeran tampan yang meminang mereka???

Tiba-tiba datang 2 orang membawa selebaran dari Pangeran Ande Ande Lumut.
Pengawal  1                        :  Pengumuman –pengumuman !
Pengawal  2                        :  Ada jejaka mencari calon isteri..
Pengawal  1                        :  Wah.. sepi gak ada orang ..kita pulang aja yo..
Nyai  Intan                          :  (maju mendekat) siapa kamu??
Klenting Biru                      :  Aduh mbok..ini kan pengawal kerajaan..
Pengawal  2                        :  Ya betul..
Klenting Merah                 :  Ngomong-ngomong, ada apa kalian kemari ?
Pengawal  2                        :  Begini, Pangeran Ande Ande Lumut sedang mencari calon isteri.. nah, ini undangannya..datang ya.. saya yakin salahsatu di antara kalian pasti bisa mencuri hati pangeran…
Pengawal  1                        :  Kalo ga jadi sama pangeran ya sama saya aja..hehe..
Klenting all                          :  Hu..sory lah yauw..ngaca donk!
Klenting Kuning                                :  Pak pengawal, semua putri boleh ikut kan?
Pengawal  1                        :  Iya boleh..kenapa? Kamu mau ikut juga?
Nyai  Intan                          :  Oh ngga..dia ngga akan ikut..dia harus jaga rumah, bersih-bersih, masak, cuci, pokoknya harus di rumah.. gak ada acara ikut-ikut segala..
Klenting Kuning                                :  Hah..kok..
Nyai  Intan                          :  Eit, ga boleh protes..
Klenting Merah                 :  Iya..maunya ikut-ikut terus..Mendingan sekarang kamu cuci dandang kotor ini di sungai ! Dan jangan kembali sampai dandang itu mengkilat seperti baru.. Ayo cepet !!
Klenting Kuning lalu pergi ke sungai untuk mencuci dandang yang kotor dan berkerak itu. Wajahnya sedih lalu menangis. Namun, tiba-tiba muncul cahaya kemilau disusul datangnya seekor bangau sakti. Klenting Kuning terkejut.
Klenting Kuning                                :  Hey..siapa kau?
Bangau Sakti                      :  Jangan takut, Klenting Kuning. Perkenalkan, aku Bangau Sakti. Sepertinya kau ada masalah, apa benar?
Klenting Kuning                                :  Ya. Aku harus mencuci dandang ini hingga mengkilat seperti baru, padahal aku ingin pergi ke Desa Dadapan menemui Kanda Ande Ande Lumut. Dia pasti sudah mencariku kemana-mana.
Bangau Sakti                      :  Oh ya? Wah, simbok benar-benar keterlaluan. Hmm..daripada susah-susah kaya gini, sini biar aku yang kerjakan semua. Sim alakasim..semua sudah bersih..taraaaa…
Klenting Kuning                                :  Wahh..semua bersih dan rapi. Kamu hebat, Bangau Sakti. Kalo gitu aku pergi sekarang ke Desa Dadapan.
Bangau Sakti                      :  Eh, tunggu dulu.. jangan pergi dulu. Nih aku kasih lidi.
Klenting Kuning                                :  Untuk apa?
Bangau Sakti                      :  Ah, sudahlah. Pokoknya, gunakan lidi ini saat kamu benar-benar membutuhkannya. Ok?
Klenting Kuning                                :  Ok deh. Terima kasih ya, Bangau Sakti !
 Sebuah sungai tempat Yuyu Kangkang berkuasa. Jalan satu-satunya untuk menuju Desa Dadapan. Siapapun yang lewat harus memberikan imbalan. Lalu muncullah Klenting Merah, Klenting Ijo, Klenting Biru dan Nyai  Intan.
Klenting Biru                      :  Aduh, bagaimana ini, kak. Kita tidak bisa melewati sungai ini.
Klenting Merah                 :  Iya. Ngga mungkin aku berenang ke seberang. Bisa-bisa bedakku luntur dan badanku basah semua.
Yuyu Kangkang                 :  Wah, wah, wah..hai, gadis-gadis cantik, mau kemana nih?
Klenting Ijo                         :  Kita mau ke seberang nich. Mau ngga bantuin kita?
Yuyu Kangkang                 :  Weleh weleh..ok, ok..kalian akan ku seberangkan.
Klenting Merah                 :  Ya udah, ayo kita nyebrang. Aku udah ngga sabar pengen cepet-cepet disunting Ande Ande Lumut. Hai Yuyu, cepat seberangkan kami  !
Yuyu Kangkang                 :  Eit, tunggu dulu ! Sebagai gantinya, kalian harus memberiku sesuatu.
Klenting Biru                      :  Sesuatu? Apa itu?
Yuyu Kangkang                 :  Ngga susah kok. Aku cuma butuh sebuah ciuman.
Mereka tampak terkejut. Mereka pun berunding sementara Yuyu Kangkang membayangkan upah yang akan ia terima.
Klenting Ijo                         :  Gimana nich kak? Masa makhluk jelek kaya gitu kita kasih cium. Biarpun sekali tapi kan…iiiih !
Klenting Merah                 :  Iya sih. Tapi kalo ngga, kita ngga akan bisa ketemu Ande Ande Lumut. Gimana ya?? Hmm, ya udahlah, kita bayar aja upahnya. Toh, Ande Ande Lumut juga ngga akan ngerti.
Klenting Biru                      :  Bener juga, ya. Ya udah dech. Yang penting kita bisa sampe ke tempat Ande Ande Lumut.
Yuyu Kangkang                 :  Gimana, gadis cantik?
Klenting Merah                 :  Ya udah, kita mau dech.
Yuyu Kangkang                 :  Hehehehehe …ayo kita nyebrang..
Yuyu Kangkang pun menyeberangkan mereka ke seberang sungai. Tudak lama kemudian, Klenting Kuning juga tiba di tepi sungai.
Klenting Kuning                                :  Sungai segini lebar dan dalamnya? Gimana aku mau nyebrang? Ngga ada rakit ataupun jembatan. Apa mungkin aku bisa ketemu sama Ande Ande Lumut? Hai yuyu, apakah kau penjaga sungai ini?
Yuyu Kangkang                 :  Betul, betul, betul…Akulah Yuyu Kangkang penjaga sungai ini. (Wah, ini sih cuma gadis jelek, kumal, bau lagi..)
Klenting Kuning                                :  Kamu mau ngga, nolongin aku untuk menyeberangi sungai ini?
Yuyu Kangkang                 :  Boleh aja, tapi kau harus bayar 2 keti.
Klenting Kuning                                :  Aduh, aku lagi sakit kanker  nich.
Yuyu Kangkang                 :  Wah, kanker??
Klenting Kuning                                :  Iya, kantong kering maksudnya..
Yuyu Kangkang                 :  Udah ku duga. Hmm..kalo gitu,kau boleh ku sebrangkan. Tapi, sebagai gantinya kau harus menciumku.
Klenting Kuning                                             :  Apa?! Upah macam apa itu?! Aku tak sudi memberimu ciuman!
Yuyu Kangkang                :  Ya udah. Nyebrang aja sendiri. Toh, Ande Ande Lumut ngga akan mau gadis jelek dan bau kayak kamu. Yang cantik aja udah banyak yang ditolak.
Klenting Kuning                                      :  Aduh, bagaimana ini? Oh iya, lidi ! Hai Yuyu Kangkang, terimalah ini !
Klenting Kuning memukulkan lidi ke air sungai. Seketika air sungai menyusut hingga sama sekali kering. Klenting Kuning berjalan dengan santai menyeberangi   sungai.
Yuyu Kangkang                 :  Ampuun, gadis sakti ! Aku bisa mati kalau tak ada air..Kasihanilah aku…
Klenting Kuning                :  Itulah akibat dari perilakumu selama ini. Senja hari nanti, air sungai akan      kembali melimpah jika kau berjanji akan menolong ora ng dengan tulus ikhlas dan tidak menuruti nafsu serakahmu.
Yuyu Kangkang                :  Baiklah, aku janji. Terimakasih, gadis sakti.
Klenting Merah, Klenting  Ijo, Klenting Biru dan Nyai Intan akhirnya sampai di rumah Mbok Rondo Dadapan tempat Ande Ande Lumut tinggal. Mbok Rondo menerima beberapa orang gadis, tapi Ande Ande Lumut selalu menolak gadis-gadis itu. Lalu, masuklah  Klenting Merah, Klenting Ijo, Klenting Biru dan Nyai Intan.
Mbok Rondo                      :  Selamat datang di rumah kami..
Klenting Merah                 :  Mbok, dimana Pangeran Ande Ande Lumut? Kenapa tidak menemui kami?
Klenting Ijo                         :  Iya, kami para klenting sudah terkenal akan kecantikan kami. Kami yakin bahwa Pangeran Ande Ande Lumut pasti akan suka pada kami.
Mbok Rondo                      :  Aduh…sabar..sabar dong..
Ande Ande Lumut           :  Aku disini
Klenting Biru                      :  Wah, Pangeran Ande Ande Lumut..Pilihlah aku sebagai istrimu, aku terkenal cantik dan pandai menari lho..
Ande Ande Lumut           :  Ya, aku tau. Tapi aku ngga suka sama kamu..
Klenting Merah                 :  Kalo aku, aku juga cantik dan seksi lho. Aku juga pandai bernyanyi.
Ande Ande Lumut           :  Yah, kamu tuh emang cantik..tapi aku juga ngga suka sama kamu.
Klenting Ijo                         :  Gimana kalo aku aja? Aku beda ama kakak-kakakku. Aku adalah klenting yang paling cantik.
Ande Ande Lumut           :  Walaupun kamu cantik, kamu itu bukan tipeku.
Nyai Intan                           :  Ampun, Pangeran! Hamba mohon, terimalah salahsatu putriku ini! Kurang apalagi sih mereka? Ah, kalo begitu apakah Pangeran suka tipe cewek yang lebih tua? Gimana kalo sama aku aja Pangeran?
Ande Ande Lumut           :  Aduh..bukan begitu..
Klenting Merah                 :  Ah, dasar sombong. Aku pengen liat, gadis kaya apa sich yang dia tunggu. Pasti   ngga lebih baik dari kami.
Klenting Biru                      :  Iya. Seantero negeri ini hanya kami gadis yang paling cantik. Gadis-gadis lain pasti dibawah kami.
 Tiba-tiba muncullah Klenting Kuning. Semua menengok ke arahnya, terkejut dan terdiam sejenak,  kemudian dengan ekspresi masing-masing menyepelekannya.
Klenting Kuning                                :  Halo, permisi..apakah saya bisa bertemu dengan Ande Ande Lumut?
Nyai Intan                           :  Lho, Kuning..kamu ngapain ke sini. Pulang sana! Kamu punya banyak kerjaan yang harus diselesaikan. Awas kalo belum beres semua.
Klenting Biru                      :  Ah..kamu..suasana jadi kacau kalo kamu dateng.
Klenting Merah                 :  Pulang aja sana! Kamu ngga pantes disini!
Klenting Kuning                                :  Tapi kan ngga ada yang nglarang saya..Siapapun boleh ikut kan?
Klenting Ijo                         :  Alah….pake njawab segala lagi…Kamu yah…
Ande Ande Lumut           :  Hey,hey,hey, sudah, sudah, berhenti ! Kamu..siapa namamu??
Klenting Kuning                                :  Saya Klenting Kuning.
Ande Ande Lumut           :  Mbok..putri ini menarik hati, dia juga cantik. Inilah gadis pilihanku, Mbok.
Klenting Kuning                                :  Horeee..
Mbok Rondo                      :  Anakku, apa kau tidak salah pilih?
Klenting Ijo                         :  Hah?? Kuning yang dia pilih? Tidak masuk akal..
Nyai  Intan                          :  Kenapa Pangeran lebih memilih gadis jelek ini daripada ketiga putriku yang cantik dan menarik ini?
Ande Ande Lumut           :  Simbok, aku tidak salah pilih. Yang terpenting, dia bukan sisa Yuyu Kangkang. Ketahuilah, Nyai Intan, aku tidak memilih seorangpun dari putrimu, karena mereka bekas si  Yuyu Kangkang. Aku memilihnya karena dia lulus ujian, yaitu menolak untuk mencium Yuyu Kangkang. Ketahuilah, aku sebenarnya adalah Pangeran Panji Asmarabangun dari Kerajaan Jenggala.
Klenting Kuning                                :  Apa, Pangeran? Pangeran adalah Pangeran Panji?
Ande Ande Lumut           :  Ya, benar. Ada apa?
Klenting Kuning                                :  Aku adalah Dewi Sekartaji, istrimu.
Ande Ande Lumut           :  Oh, benarkah??
Kemudian, Panji  Asmarabangun membawa Dewi Sekartaji beserta Mbok Rondo Dadapan ke istana Jenggala.
Panji  Asmarabangun     :  Ayahanda, aku pulang !!
Raja Jayengnegara          :  Oh, putraku tercinta..
Ratu Jayengnegara          :  Putraku sayang..Dewi Sekartaji, akhirnya kau kembali juga..
Dewi  Sekartaji                  :  Iya, Ibunda..
Raja Jayengnegara          :  Siapa itu, Panji?
Panji  Asmarabangun     :  Oh ya..Ini Mbok Rondo Dadapan yang selama ini membantu Dinda mencari Dewi  Sekartaji.  
Ratu Jayengnegara          :  Terimakasih ya, Mbok..
Mbok Rondo                      :  Sama-sama Baginda..
Raja Jayengnegara          :  Nah, setelah bertahun-tahun kalian terpisah, akhirnya kalian bertemu kembali. Semoga kalian hidup bahagia ya, Panji, Sekar..
Panji + Sekar                      :  Ya, Ayahanda..Terimakasih.
Akhirnya, sepasang suami  istri yang saling mencintai itu pun bersatu kembali dan hidup bahagia.
Demikianlah cerita Ande Ande Lumut dari daerah Kediri, Jawa Timur. Cerita tersebut tergolong dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain :
1.       Janganlah menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan
2.       Kesetiaan harus senantiasa dijaga agar tercipta hubungan yang harmonis dan bahagia dalam kehidupan rumah tangga
3.       Janganlah melihat seseorang dari luarnya, tapi lihatlah hati dan jiwanya. Sungguhpun dari luar ia tampak buruk rupa, namun kemurnian pekertinya, ketulusan hatinya, dan kesucian jiwanya membuatnya lebih berharga di mata orang yang melihatnya.
Ande Ande Lumut diperankan oleh Ilham Ramadhan
Dewi Sekartaji diperankan oleh Atri Dyah Utami
Klenting Kuning diperankan oleh Tri Utami Nurhidayati
Nyai  Intan diperankan oleh Rahmawati Dewi
Klenting Merah diperankan oleh Yulia Enita
Klenting Ijo diperankan oleh Andri Septi Utami
Klenting Biru diperankan oleh Amalia Sari
Raja Jayengnegara diperankan oleh Abrahm Lazuardhi
Raja Jayengrana diperankan oleh Elys Kunto Raharjo
Ratu Jayengrana diperankan oleh Siska Yulianasari
Mbok Rondo Dadapan diperankan oleh Endah Muawanah Nurcahyani
Bangau Sakti diperankan oleh Naufal Banyu Argani
Yuyu Kangkang diperankan oleh Ade Amelz Farisi
Pengawal  1 diperankan oleh  Fahri Achmadi
Pengawal  2 diperankan oleh  Agus Rahmanto
Musuh diperankan oleh Nurdin Septyana, Firman Haryanto, dan M. Alvin Rivandi Putra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar